Valentine’s Day atau yang sering
disebut sebagai hari kasih sayang ini merupakan hari yang sangat bertolak
belakang dengan arti dari valentine’s itu sendiri. Mengapa? Karena di hari
tersebut ternyata kasus-kasus muncul, antara lain salah satunya perzinaan.
Mengerikan bukan. Lantas mengapa bisa
demikan? Ya, itu semua tak lain karena sudah tercekokinya pemikiran remaja kaum
muslim oleh pemikiran bobrok kaum barat.
Mengenai valentine’s, apa saja
sih kebahayaan yang bisa ditimbulkan dari kegiatan perayaan tersebut ini?
1. Merayakan Valentine = Merayakan
Budaya Orang Non muslim Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak
meniru-niru orang Nonmuslim. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai jejak
suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka,” (HR. Ahmad dan Abu Dawud Telah
jelas bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi
ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti menjadi bagian dari mereka.
2. Menghadiri Perayaan Orang Nonmuslim
Bukan Ciri Orang Beriman
Allah Ta’ala telah mencirikan sifat orang-orang beriman. Mereka adalah
orang-orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan orang-orang musyrik dan
ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan perayaan agama lain semacam Valenitne’s
Day. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا
مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
“Dan orang-orang yang tidak
menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja)
dengan menjaga kehormatan dirinya,” (QS. Al Furqan [25]: 72).
Yang dimaksud az-zuur adalah perayaan
orang musyrik. Demikian pendapat Ar Robi’ bin Anas. Jadi, menghadiri perayaan
Valentine’s Day bukanlah ciri sifat orang beriman karena jelas-jelas hari
tersebut bukanlah hari raya umat Islam.
3. Seseorang akan Bersama Dengan yang
Disukainya di hari Kiamat
Jika orang mencintai Allah dan
Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ أَعْرَابِيًّا
قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ
لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ
حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
Dari Anas bin Malik, bahwasanya ada
seorang Arab datang dan bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kapan hari Kiamat
tiba?” Rasulullah menjawab,”Apa yg telah kau siapkan?” Dia menjawab; Cinta
Allah Azza wa Jalla & Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Kau bersama dengan
siapa yg kau cintai,” [HR. Muslim No.4775].
Renungkanlah hadits di atas,
bahwasanya orang berkumpul dengan orang yang disukainya di hari Kiamat. Sudah
jelas bahwa pendeta Valentine adalah seorang nasrani yang telah menyekutukan
Allah SWT maka peringatan bagi remaja muslim yang menghadiri, merayakan
Valentine’s Day akan bersama-sama dengan orang yang dicintainya di hari Kiamat
kelak.
4. Sebuah Ucapan “Selamat” Berbuah
Kemaksiatan dan Kemusyrikan
“Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: “Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod
dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari berbagai sumber) Oleh karena itu
disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi “To be my valentine
(Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang
Maha Kuasa”. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding
seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh
jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.
5. Valentine’s Day = Hari Perayaan
Berzina Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran.
Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi
sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari
agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi
dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih. Misalnya, berpacaran, bergandeng
tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan
sesama remaja menjadi hal yang biasa.
6. Meniru Perbuatan Setan Menjelang hari
Valentine berbagai ragam hadiah, kado dan souvenir laku keras. Bahkan buku yang
“mengajarkan” remaja untuk berzina berani menampakkan diri. Belum lagi promo
hotel yang sangat murah dalam rangka menyambut Valentine’s Day. Hadiah coklat
yang disinyalir terdapat alat kontrasepsi dan lain sebagainya. Yang dimaksud
adalah menghambur-hamburkan uang untuk bermaksiat. Allah berfirman,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ
كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaitan,” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).
“Hanya orang yang tertutup hatinya
dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.” Wallahu
A’lam.
Sumber: Bersamadakwah
0 comments:
Post a Comment