Aplikasi RAB (Contoh)

Sebuah proyek akan untung atau rugi sudah bisa diprediksi dari awal, bahkan ketika proyek tersebut belum berjalan. Dimulai dari menghitung RAB secara cermat. Termasuk biaya-biaya overhead diluar biaya langsung (bahan/material, tukang, alat).


Sayangnya, banyak banget kontraktor BONEK, modal nekat. Asal hajar aja, mau menerima sebuah proyek hanya karena nilai kontraknya besar. Padahal belum dianalisa secara mendalam, spek yang diminta seperti apa. Apakah RAB-nya menguntungkan atau tidak.

Jika pada perencanaan saja sudah kelihatan untungnya tipis, atau bahkan rugi, lalu ngapain proyek tersebut diambil? Tapi ini justru yang banyak terjadi. Bagaimana dengan Anda?

Katakanlah fase perencanaan sudah dilakukan dengan sangat baik. Di atas kertas, proyek yang AKAN DIKERJAKAN bakal untung besar. Apakah nanti ketika proyek selesai, PROFIT yang didapat betul-betul besar sesuai dengan hitungan awal? BELUM TENTU.

Tergantung bagaimana Anda MENGONTROL semua pos-pos pengeluaran supaya bisa sesuai dengan RAB, syukur-syukur malah di bawahnya. Namanya proyek, selalu identik dengan pengeluaran. Belanja material, bayar tukang, biaya operasional dan seterusnya. Belum lagi biaya-biaya tak terduga yang tidak dianggarkan di RAB...

Yang sering banget terjadi adalah, banyak banget pengeluaran yang jebol melebihi anggaran karena tidak ada PENGENDALIAN BIAYA.

Kebanyakan kontraktor bisa menyelesaikan proyek tepat waktu & kualitas sesuai kontrak. Artinya sudah ada PENGENDALIAN WAKTU & MUTU yang bagus. Tapi giliran PENGENDALIAN BIAYA, kebanyakan mereka lemah. Apakah Anda juga begitu?

Berikut Contoh Aplikasi......Download 


0 comments:

Post a Comment